
DPPKBP3A Kabupaten Berau Bersama BKKBN Provinsi Kaltim Gelar Kegiatan Penguatan Kemitraan Dalam Rangka KBKR wilayah khusus.

TANJUNG REDEB- Dalam rangka penggarapan intensifikasi pelayanan Keluarga Berencana dan Kesehatan Reproduksi (KBKR) di wilayah khusus. Yang mana pemerintah Kabupaten (PEMKAB) Berau melaui Dinas Pengendalian Penduduk Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DPPKBP3A) Kabupaten Berau bersama Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Timur menggelar kegiatan penguatan kemitraan bertempat di Halaman RSUD Talisayan, pada Sabtu (22/6/2024).
Sementara itu dalam kegiatan penguatan kemitraan, turut hadir Asisten 1 Setda Berau, M.Hendratno, Kepala Perwakilan BKKBN Prov Kaltim, Sunarto, kepala DPPKBP3A, Hj. Rabiatul Islamiah, Camat Talisayan, Yusuf Gunawan, Kepala RSUD Talisayan, Andik Irwanto, serta undagan yang hadir.
Dikesempatannya, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kaltim, Sunarto mengatakan kemitraan yang kuat sangat diperlukan dalam pelaksanaan kegiatan program bangga kencana sehingga dapat mendukung sasaran program yang telah ditentukan.
Sunarto memaparkan dari beberapa program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh BKKBN sebagai upaya untuk mencapai target.
Hal ini terbukti di tahun 2023 kami telah berhasil menujukan hasil kinerja program Pembangunan Keluarga, Kependudukan dan Keluarga Berencana yang cukup baik. “Hal ini tentu terlihat dari pencapaian IKU Perwakilan BKKBN Kalimantan Timur tahun 2022 di bandingkan tahun 2023.
Berdasarkan hasil pencapaian target dari hasil pendataan keluarga di tahun 2023 di provinsi kalimantan timur, diantaranya, Penurunan unmet need KB dari 20,7% pada tahun 2022 menjadi 16,7% di tahun 2023, Peningkatan mCPR dari 51,5% menjadi 54,6%, Peningkatan PA MKJP dari 22,8% menjadi 24, 1% , Total fertility rate (TFR) 2,18 dan dibawah rata-rata nasional, serta Penurunan ASFR 15-19 tahun dari 22,8 kelahiran menjadi 21,9 kelahiran.
Sunarto menceritakan dari BKKBN pada tahun 2024 itu, telah merumuskan empat bidang program sebagai kegiatan prioritas. Dari empat kegiatan prioritas tersebut terdiri dari percepatan penurunan stunting, percepatan penghapusan kemiskinan ekstrem, optimalisasi kampung Kelarga Berkualitas (Kampung KB), dan program Bangga Kencana.
“Stunting merupakan ancaman terhadap kualitas sumber daya manusia (SDM). Kita mash punya pekerjaan rumah mendasar dalam peningkatan kualitas SDM. Hasil SSGI tahun 2022, balita stunting di Kalimantan Timur mengalami penurunan dari 23,9%, menjadi 22,9% pada Survei Kesehatan Indonesia (SKI) untuk prevalensi stunting tahun 2023. Sedangkan untuk Kabupaten Berau balita stunting mengalami peningkatan dimana hasil SSGI 2022 sebesar 21,6% naik menjadi 23,0% di SKI 2023,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini Bupati Berau, Hj. Sri Juniarsih Mas yang diwakilkan oleh Asisten 1, M. Hendratno sekaligus membuka acara, mengatakan menyambut baik terselenggaranya program ini dalam rangka penurunan angka unmet reed, peningkatan kepesertaaan KB, seta pemenuhan hak reproduksi masyarakat di wilayah khusus, dalam hal ini Kecamatan Talisayan.
Bupati juga menyampaikan, bahwasanya kami selaku pemerintah daerah juga terus melaksanakan program Kampung KB, dengan mensinergikan sejumlah perangkat terkait, seperti TPPS, Perguruan Tinggi, IDAI, PERSAGI TPK (Tim Pendamping Keluarga), dan OPD terkait.
” kami juga terus mendorong terbentuknya Kampung Keluarga Berkualitas dibentuk sebagai wadah untuk memastikan seluruh kebijakan program yang menjadikan institusi keluarga sebagai sasaran di Kementerian Lembaga terintegrasi dan terkonvergensi pelaksanannya dalam satu pintu, setiap kampung berfungsi sebagai pusat pelayanan penguatan dan pemberdayaan institusi keluarga berupa pusat data, informasi, koordinasi, dan rujukan,” jelasnya.
Saat ini dirinya mendorong DPPKBP3A dan seluruh perangkat terkait untuk melaksanakan program-program inovatif serta terus menjalin sinergi dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Timur, khususnya BKKBN dan DKP3A.
Kegiatan itu juga diwarnai dengan penyerahan bantuan berupa makanan tambahan