
Adji Awang Idris Menjadi Sultan Dikesultanan Gunung Tabur Ke-9 Mengantikan Ayahandanya Almarhum Adji Bahrul Hadie

Nettizen.id, Gunung Tabur – Pengukuhan Kesultanan Ke – 9, Sultan Adji Awang Idris, SE, MT di Gunung Tabur berlangsung hikmat. Pengukuhan dilaksanakan dirumah kediaman Sultan H. Adji Bachrul Hadi kecamatan Gunung Tabur kabupaten Berau Kalimantan Timur, pada hari Senin 16/09/2024.
Pelaksanaan pengukuhan Sultan kesultanan Gunung Tabur Adji Awang Idris mengantikan ayahandanya Almarhum Sultan Adji Bachrul Hadie yang wafat beberapa waktu lalu di hadiri, mantan Bupati Berau dan sekarang menjadi anggota DPRD provinsi Kaltim Makmur HAPK, Ketua Adat kesultanan Gunung Tabur Pangeran Adji Hadiningrat, Sekertaris kabupaten ( Sekkab ) Berau Muhammad Said, bebeberapa kalangan ormas, LSM , dan berbagai kalangan forum adat,serta masyarakat Gunung Tabur untuk menghadiri acara pengukuhan Sultan Kesultanan Gunung Tabur.
Pengukuhan ini diselenggarakan pembacaan selayang pandang dengan penyerahan simbol-simbol kebesaran Kesultanan Gunung Tabur, di mana Permaisuri Aryusniaty memberikan baju kebesaran, ketupung emas, dan pedang, kepada Adji Awang Idris.

Sultan Adji Awang Idris mengucapkan rasa syukur yang mendalam atas amanah besar yang diberikan kepadanya. Ia menegaskan bahwa tugas ini bukan hanya kehormatan pribadi, tetapi juga tanggung jawab yang besar untuk menjaga, melestarikan, dan memajukan budaya serta adat istiadat Kesultanan Gunung Tabur.
” Ucapan terimakasih yang tak terhingga kepada ibunda kami permaisuri kesultanan gunung tabur, atas amanah besar yang diserahkan dan di percayakan kepada saya, sebagai putra mahkota kesultanan Gunung Tabur insya Allah menjalankan amanah ini sungguh – sungguh sesuai dengan kapasitas saya.” Ucapan adji Awang Idris

Adji Awang Idris juga menekankan pentingnya peran generasi muda dalam melanjutkan tradisi Adat dan Budaya Gunung Tabur. ” Saya mengharapkan peran pemerintah dan selaku pengusaha hadir dan mendukung dalam setiap pelasterian adat budaya, dan upaya kami mempertahankan cagar budaya yang ada di wilayah kesultanan Gunung Tabur.”Ujarnya.
Adji Awang berharap dengan memanfaatkan perkembangan teknologi, budaya dan adat Gunung Tabur dapat di lestarikan dan disebarkan lebih luas, tidak hanya di tingkat lokal tetapi juga nasional dan internasional. ( Abdul Hasan )
Editor: Bram