Calon Bupati Sri Juniarsih Mas Belajar Bermain Musik Tradisional Sappe Khas Suku Pedalaman Dayak. “Siap Melestarikan Budaya Seni Musik Tradisional Berau, khususnya Alat Tradisional 3 Suku Di Berau. Jika Buka Kita Yang Melestarikannya Siapa Lagi”Sri Juniarsih Mas.
2 mins read

Calon Bupati Sri Juniarsih Mas Belajar Bermain Musik Tradisional Sappe Khas Suku Pedalaman Dayak. “Siap Melestarikan Budaya Seni Musik Tradisional Berau, khususnya Alat Tradisional 3 Suku Di Berau. Jika Buka Kita Yang Melestarikannya Siapa Lagi”Sri Juniarsih Mas.

Sri Juniarsih Mas sebagai salah seorang warga asli keturunan Berau yang juga dikenal sebagai Bupati 3.5 tahun dan maju lagi sebagai calon Bupati berpasangan dengan Gamalis ingin agar musik tradisional sappe Dayak ini dikembangkan agar masyarakat khususnya para Milenial atau pemuda dan pemudi Berau bisa bermain alat tradisional Dayak ini.
“Selain untuk menghibur, alat ini digunakan dulunya sama petuah-petuah untuk mengusir hantu, itu ada jenis nya, kalau sappe tali 3 itu lah untuk mengusir hantu tidak sembarangan orang main. Dan Kalau tali 5 biasanya digunakan untuk kegiatan jika ada acara,” kata Sri Juniarsih Mas.
Dulunya bapaknya yang merupakan suku Banua asli sering menceritakan kisah sejumlah alat-alat tradisional yang dimiliki masyarakat kabupaten Berau gendang yang di gunakan bajeppin, dan beberapa alat tradisional lainnya seperti alat musik sappe ini, musik Sappe, lanjut Sri mempunyai macam-macam model. Mulai dari penggunaannya, model, cara bermain bahkan kayu yang menjadi bahan dasar.
“Dulu Borneo ini hutan belantara, lalu dihuni orang-orang original yang menciptakan alat musik apa adanya dan hasil apa
adanya,”bebernya.
Sape dulunya dikenal sebagai alat musim yang secara mistiknya digunakan untuk mengusir hantu. Sebab dimainkan untuk mengiringi sebuah lagu pada saat ada kematian. Lagu tersebut berjudul ‘Muas
Sekarang bermain musik sappe ini bisa dimainkan ketika ada acara di pedalaman suku dayak. Permainan musik sappe ini sudah mendunia berkat sappe. Selain bisa digunakan bermain sendiri alat tradisional sappe ini bisa juga dimainkan dalam jumlah orang banyak untuk mengiringi masyarakat Dayak atau tamu untuk menari dan bermain musik.
Begitupula ketika mendengar suaranya yang khas,” Sri Juniarsih Mas berharap, agar kedepannya musik tradisonal di bumi
Borneo tetap terjaga kelestarinya sehingga dapat menghidupkan, karya-karya dan menjadi tren bagi seniman penerus.
“Harapan saya, marilah kita berkarya bisa berkembang menjadikan sape ini kebutuhan musik internasional seperti alat musik
lainnya. Supaya bisa menghidupkan orang-orang yang ingin bekarya dan
mudah-mudahan sape ini juga bisa menjadi favorit untuk para pemusik. Tanah Air agar bisa dijaga kelestariannya dalam penggunaan musik konvensional maupun tradisional,” pungkasnya. (Bram)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *