
Adat Istiadat Budaya Banua Barrau Harus Terus Digaungkan, Perisai 7 Banua, Organisasi Sosial Masyarakat Berau Penjaga Adat Istiadat Budaya Banua Barrau Siap Tampil Didepan
TANJUNG REDEB– Perisai 7 Banua siap tampil di depan guna mempertahankan adat istiadat dan sosial budaya Banua kabupaten Berau. Karena saat ini dilihat jaman semakin canggih, dikhawatirkan adat istiadat dan budaya di Berau akan luntur, maka dari itu Perisai 7 Banua akan menggaungkan adat istiadat, seni budaya di kabupaten Berau.
Hal ini dikatakan punggawa bassar Perisai 7 Banua Wagimin SE dikediamannya dikampung Gurimbang kecamatan Sambaliung, Jumat (12/7/2024). ” Kami membuat Ormas Perisai 7 Banua Independen, dan pendirinya juga menggunakan dana pribadi. Selain itu dengan adanya Ormas ini adat istiadat dan seni budaya Berau akan kembali digaungkan dengan harapan masyarakat Berau khususnya anak-anak muda sebagai penerus dapat melestarikan adat istiadat dan budaya di Berau.”ujarnya.
Ia juga menambahkan, Perisai 7 Banua atau Pertahanan adat istiadat dan sosial budaya Banua merupakan organisasi masyarakat Berau yang bertujuan untuk melestarikan adat istiadat dan sosial budaya Banua Barrau dan mewujudkan masyarakat yang adil, makmur dan sejahtera secara materil dan spiritual berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
Tidak hanya itu, mempunyai kehidupan yang aman, nyaman, tenteram, sejahtera, adil, maju, dan beradab ditanah kelahirannya sendiri. Serta memiliki kedaulatan untuk membangun tatanan kehidupan sosial, budaya, ekonomi dan politik sesuai dengan prinsip-prinsip kearifan lokal Banua Barrau.
Adanya niat untuk mempertahankan adat istiadat dan sosial budaya merupakan solidaritas dan persaudaraan yang dirasakan pada prinsip-prinsip yang kemajemukan secara keadilan, kebajikan dan peradaban.
Wagimin juga menambahkan dalam puisi, tidak ada kata yang tidak mungkin selagi masih ada kata mungkin, tidak ada kata yang tidak bisa selagi masih ada kata bisa, dan tidak ada kata yang tidak pasti selagi masih ada kata pasti. Ingatlah ketika menanam padi, harus mundur selangkah biar padi yang ditanam tidak terinjak.
Program Perisai 7 Banua benar-benar sejalan dengan program pemerintah kebupaten Berau, dan dua raja yakni kerajaan Gunung Tabur dan Kerajaan Sambaliung didalam mengangkat adat istiadat dan budaya kesenian di kabupaten Berau .
Ia juga berharap agar Dewan Kesenian Daerah (DKD) Berau aktivitasnya sudah redup. Selain itu ketua DKD Berau masih kosong, sehingga kegiatan seni budaya dan adat istiadat yang seharusnya ciri khas daerah dapat dibangkitkan lagi.” Kami berharap agar ketua DKD Berau pemerintah daerah dapat mengangkat putra daerah yang tau dan mengerti adat istiadat dan budaya kesenian,”ujar Wagimin. ((Bram)
